Anak muda zaman sekarang ini merayakan ulang tahun tidak diperlukan lagi dengan hal yang sifatnya hura-hura.
Sandy dengan kata lain Gepeng (21) yakni korban dari perilaku iseng sebagian rekannya. Senin 26 September 2016 yakni hari lagi tahunnya. Sandy yaitu seorang warga Lengkong Wetan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Cocok jam 00. 04 WIB, pekerja satu tempat futsal di Tangsel peroleh surprise dari sebagian rekannya.
Dia diikat di satu tiang listrik yang masih tetap jadi ruangan tempat kerjanya. Dalam posisi itu sebagian rekannya merayakan menambahnya umur Sandy dengan menyiraminya dengan air. Tak disangka, Sandy selekasnya kejang-kejang. Pernah dibawa ke Rumah Sakit Eka Bumi Serpong Damai (BSD) namun nyawanya tak tertolong.
Paling akhir di kenali pemicunya yakni unsur kelalaian. Ada kabel listrik yang terkelupas pada tiang listrik itu. Itu karena diserang pisau pemotong rumput. Petugas futsal yang lain pernah mematikan panel listrik tetapi arus listrik yang masuk telah lewat batas ketahanan tubuh Sandy.
Miris, selanjutnya Sandy wafat dunia.
Sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Musni Umar mengatakan bila beberapa orang mesti mengambil pelajaran dari momen ini. Bermacam pihak mulai dari orang-tua di rumah, guru di sekolah, maupun pemerintah terutama di tingkat RT atau kelurahan mesti turut ambil segi dalam mengontrol setiap harinya generasi muda.
" Mungkin saja saja itu satu bentuk penghormatan pada yang tengah lagi th.. tetapi tidak ada diakui mengakibatkan bencana. Sebagian pemuda punyai kesolidan, namun terkadang tidak dipraktikkan lewat cara positif, " kata Musni Umar waktu dihubungi brilio. net, Rabu (28/9).
Musni mengimbau pada anak-anak muda agar merayakan lagi th. tidaklah terlalu berlebihan. Perayaan lagi th. dengan type mengerjai rekanan itu dinilainya minim pemaknaan dan condong berupa hura-hura. Sedikitnya ada tiga hal paling utama sebagai tawarannya.
" Pertama, merayakannya cukup di rumah, bagus apabila diadakan doa berbarengan dan ceramah. Ke-2, didampingi oleh orang-tua. Ayah dan ibu dapat mengevaluasi apa yang sudah ditangani dan berikanlah arahan apa yang bakal ditangani ke depan. Ketiga, ada keterlibatan pihak pemerintah misalnya RT, RW. atau kelurahan. Dapatlah didatangkan motivator. Anak muda biasanya kehilangan harapan dan arah waktu memperoleh permasalahan hidup, " katanya.
SUMBER : http://media-informasiterupdate.blogspot.com/2016/09/tolong-disebarluaskan-agar-tidak.html
0 Komentar untuk "Astaga Niat Ingin Kasih Kejutan Malah Berdampak Petaka,Sungguh Miris Nasibnya Bikin Hati Semua Orang Berduka"